Jakarta, Ratalnews.com
Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH) meggelar Public Expose, jelang memasuki bulan suci Ramadan 2023.
Kegiatan tersebut sekaligus peluncuran program Ramadan tahun ini yang mengangkat tajuk “Bukti Nyata Kebaikan” di Hotel Sofyan Cikini Jakarta, Kamis (16/3/2023).
Direktur Utama Laznas BMH, Supendi, mengatakan, dikala pandemi Covid-19 sedang melanda, di mana banyak aksi sosial yang dilaksanakan. Termasuk lembaga amil zakat, dalam masa pandemi justru mengalami penghimpunan yang signifikan amanah kebaikan dari umat untuk disalurkan kepada yang berhak.
Diakui Suspendi kehadiran BMH yang sudah tersebar di 34 provinsi dengan 118 kantor layanan di Indonesia akan memudahkan para muzzaki untuk menyampaikan zakat, infaq dan sodakohnya melalui BMH. Terlebih saat ini BMH tidak hanya membuka saluran ZIS secara konvensional tetapi juga menggunakan aplikasi digital.
Menurutnya luasnya jaringan ini bukan semata-mata kepentingan himpunan. Perluasan jaringan BMH merupakan bagian dari upaya bagaimana keberkahan kebaikan zakat bisa menyentuh, bisa menjangkau para mustahik di berbagai pelosok Nusantara.
Dengan segala kemudahan dan perluasan jaringan pembayaran ZIS BMH, Suspedi optimis bahwa BMH akan terus bertumbuh. “Insyaallah, kami targetkan pertumbuhan 12 persen atau 315 miliar dari tahun sebelumnya,” jelasnya.
Sementar itu lanjut Supendi, Jelang bulan Ramadan 1444 H, Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH) siapkan program bertajuk ‘Bukti Nyata Kebaikan’, guna mengokohkan peran sentral Laznas BMH dalam kiprah dakwah dan pendidikan, utamanya di titik titik perdalaman NKRI.
‘Bukti Nyata Kebaikan’ menjadi tema Ramadhan 1444 H yang Laznas BMH usung. Hal ini karena dua alasan utama. Pertama, pada tahun 2022 bersama Laznas BMH umat Islam telah hadirkan berbagai banyak kebaikan, meski kala itu suasana pandemi masih menyelimuti.
Kedua, tahun 2023 sekalipun pandemi telah pergi namun Indonesia masuk ancaman resesi yang banyak menjadikan ekonomi sebagai negara dalam kondisi lesu, bahkan mungkin gelap.
“Dalam kondisi inilah Bukti Nyata Kebaikan’ yang telah ditorehkan secara sinergi dan kolaborasi pada tahun 2022 dan tahun tahun sebelumnya penting menjadi kesabaran, spirit dan gerakan kolaboratif untuk mengisi tahun 2023 dengan kebaikan yang lebih kongkret, lebih luas dan lebih berkelanjutan,” ujarnya.
Dijelaskannya, fenomena menarik ketika pandemi, bukannya menurun, justru penghimpunan zakat bahkan mengalami kenaikan yang signifikan. Masyarakat berlomba-lomba untuk memberikan bantuan dan uluran tangan.
“Termasuk lembaga amil zakat, dalam masa pandemi, justru mengalami penghimpunan signifikan. Amanah kebaikan dari umat,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Dr. Tarmizi Tohor mendorong laznas untuk melakukan syiar pemahaman tentang zakat serta terus melahirkan inovasi dan terobosan yang memiliki nilai maslahat yang berkesinambungan baik untuk muzakki maupun mustahik.
“Selamat kepada BMH dan terus kembangkan edukasi seperti ini. Kita harus bekerja keras dalam rangka untuk meningkatkan pengumpulan dan memantapkan pendistribusian dalam rangka untuk perbaikan ekonomi umat kita,”ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Tarmizi juga meminta agar dalam program-programnya, Laznas BMH lebih mengutamakan pada program yang membawa perubahan perilaku masyarakat penerima zakat terutama program yang bersifat produktif. Pemberian paket sembako tidak dilarang karena itu menyangkut pemenuhan kebutuhan dasar mustahik. “Namun kita ingin bagaimana zakat ini bisa mengentaskan kemiskinan, jumlah orang miskin berkurang,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Laznas BMH, Firman ZA, memiliki core program BMH pada dakwah dan pendidikan dengan 4 program utama yaitu dakwah, pendidikan, ekonomi dan sosial kemanusiaan.
Tahun lalu, lembaga ini telah berhasil mendistribusikan dana Rp235 miliar kepada 1.177.804 mustahik atau penerima manfaat melalui empat program. Rinciannya 442.607 penerima manfaat dalam program dakwah, 201.680 penerima manfaat di sektor pendidikan, kemudian sebanyak 11.124 penerima manfaat di bidang ekonomi, dan sebanyak 52.393 dalam sosial kemanusiaan.
“Laznas BMH dalam menjalankan programnya, selalu bekerjasama dengn pihak lain seperti pemerintah, swasta maupun masyarakat,” ujarnya. (Frans)
Komentar