Jakarta, Ratalnews.com
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan evaluasi kegiatan Certification of Tourism Human Resources.
Kedua program tersebut merupakan program unggulan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan yang menggunakan Dana PHLN (Pinjaman Hibah Luar Negeri) dari World Bank.
Dalam sambutannya, Martini Mohamad Paham selaku Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan menyampaikan kegiatan ini merupakan bagian dari berbagai program Kemenparekraf yang bertujuan untuk Percepatan Pemulihan dan Peningkatan Produktivitas Sektor Parekraf melalui Upskilling (peningkatan kompetensi), Reskilling (penguatan kompetensi), dan New Skilling (penambahan kompetensi baru). Hal ini diharapkan mampu menciptakan peluang kerja dan peluang usaha bagi SDM Parekraf yang berkompeten dan berkelanjutan.
Selain itu lanjut Martini, program ini juga bentuk penerapan strategi utama Kemenparekraf, yaitu Inovasi, Adaptasi, dan Kolaborasi. Maka dari itu, Kemenparekraf bekerjasama dengan Bank Dunia melaksanakan Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) atau Indonesia Tourism Development Project (ITDP) yang menggunakan Dana PHLN.
Pada kesempatan yang sama, Titiek Lestari, Direktur Standardisasi Kompetensi menambahkan kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian Program Pengembangan dan Pengakuan Kompetensi SDM Pariwisata, yang bertujuan untuk menjamin keberlanjutan pasokan tenaga kerja terampil bagi sektor pariwisata, dengan bukti kompetensi berupa sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh BNSP (Badan Nasional Setifikasi Profesi) di Kawasan 6 DPP (Destinasi Pariwisata Prioritas).
Melalui acara Kick-Off tersebut, diharapkan akan mampu menyebarluaskan informasi terkait kegiatan ini, sehingga mendorong masyarakat/SDM pariwisata untuk berpartisipasi lebih aktif pada rangkaian program tersebut.
“Kami yakin sektor Parekraf berpotensi untuk menyerap banyak tenaga kerja dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” kata Titiek.
Titiek menjelaskan, bahwa Certification of Tourism Human Resources atau Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata bertujuan untuk:
Memfasilitasi calon tenaga kerja/tenaga kerja pariwisata untuk mendapatkan sertifikat kompetensi melalui suatu uji kompetensi oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) yang terakreditasi BNSP;
• Memfasilitasi kerjasama antara LSP dengan industri pariwisata dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja bersertifikat kompetensi; dan
• Mempercepat pengakuan industri pariwisata terhadap tenaga kerja pariwisata bersertifikat.
• Memastikan meningkatnya partisipasi perempuan dalam program sertifikasi kompetensi.
Direktur Standardisasi Kompetensi Titik Lestari menjabarkan pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata ini dilakukan bersama dengan LSP P3 yang telah lolos verifikasi proposal dan kuota ditetapkan oleh pihak Direktorat Standardisasi Kompetensi. Kegiatan ini dilaksanakan pada rentang waktu September hingga Desember 2022 di 6 DPP yang sudah ditentukan.
Adapun 6 (Enam) Destinasi Pariwisata Prioritas yang menjadi lokasi adalah Danau Toba (Sumut), Wakatobi (Sultra), Labuan Bajo (NTT), Lombok (NTB), Borobudur-Yogya-Prambanan (Yogya & Jateng), dan Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur).
Sedangkan untuk target Program Sertifikasi di tahun 2022 berjumlah 18.000 orang, sementara tahun 2023 berjumlah 27.000 orang. Total semuanya berjumlah 45.000 orang. (Frans)
Komentar